Irham Maulana Tsani, S.Pd

Guru MI dan MTs Tarbiyatul Islamiyah Tanjunganom Gabus Pati...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembelajaran Kurikulum 2013 di Masa Pandemic Corona

Pembelajaran Kurikulum 2013 di Masa Pandemic Corona

OLEH: IRHAM MAULANA TSANI, S.Pd.

Guru MI dan MTs Tarbiyatul Islamiyah

Tanjunganom Gabus Pati

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan negara. Pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk kemajuan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal (1) ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Depdiknas, 2010: 12). Oleh karena itu, pendidikan yang bermutu sangat diperlukan bagi pembangunan negara.

Pada kenyataannya, masih terdapat masalah terhadap mutu pendidikan, salah satunya dapat dilihat dari rendahnya kemampuan pedagogik sebagian besar guru dalam pengelolaan pembelajaran. Menurut pra survei yang dilakukan peneliti, selama ini mayoritas guru dalam merancang kegiatan pembelajaran hanya terpaku pada RPP yang dibuat oleh MGMP tanpa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran masih banyak guru yang belum memperhatikan hal-hal yang harus muncul dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Guru juga jarang mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukannya, seperti mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. Secara keseluruhan, mutu pendidikan tersebut dapat dilihat dari mutu pembelajaran.

Masa pandemic Covid-19 yang sedang melanda negeri kita tercinta Indonesia juga sangat berdampak terhadap kondisi pendidikan kita. Mulai dari satuan terendah seperti TK hingga pendidikan menengah atas bahkan pada perkuliahan. Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan dengan tatap muka, maka sekarang diharuskan dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh, dalam jaringan (daring) yang tentunya dengan berbagai macam kendalanya. Karakteristik virus ini adalah kecepatan penyebaran yang tinggi. Berdasarkan data WHO diperoleh bahwa COVID-19 telah menjadi pandemic global dengan 10.533.779 kasus positif yang terkonfirmasi di 215 negara di seluruh dunia (Update: 3-07-2020). Virus Corona juga telah mewabah di Indonesia sejak awal Maret hingga saat ini 4 Juli 2020 terdapat 62.142 kasus positif terkonfimasi tersebar di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota (Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia, 2020). Dampak yang ditimbulkan dari pandemi COVID-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia.

Wabah ini dapat memiliki akhiran yang berbeda pada setiap negara (Lee, 2020) yang bergantung pada kebijakan yang diterapkan dan ketanggapan pemerintah guna meminimalisir penyebarannya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona dengan memberlakukan sosial distancing, physical distancing hingga pemberlakuan PSBB (pembatasan social berskala besar) pada beberapa daerah. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaran COVID-19 berdampak pada berbagai bidang diseluruh dunia khususnya pendidikan di Indonesia.

Wabah COVID-19 mendesak praktek pendidikan jarak jauh hampir yang belum pernah dilakukan secara serempak sebelumnya bahkan bagi semua elemen pendidikan yakni peserta didik, guru hingga orang tua dan semua tingkatan pendidikan. Mengingat pada masa pandemic, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar saat ini (Kusuma & Hamidah, 2020). Sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. Ini memberikan tantangan kepada semua elemen dan jenjang pendidikan untuk mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah telah ditutup.

Krisis kesehatan yang diakibatkan oleh wabah COVID-19 telah mempelopori pembelajaran online secara serempak. Gelombang pembelajaran online telah terjadi hampir diseluruh dunia selama pandemi COVID-19 (Goldschmidt & Msn, 2020). Guru dan pendidik sebagai elemen penting dalam pengajaran diharuskan melakukan migrasi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumya dari pendidikan tatap muka ke pendidikan online atau pendidikan jarak jauh (Bao, 2020; Basilaia & Kvavadze, 2020). Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi yang tidak terbatas pada revolusi industry 4.0 saat ini. Pembelajaran online secara efektif untuk melaksanakan pembelajaran meskipun pendidik dan peserta didik berada di tempat yang berbeda. Ini mampu menyelesaikan permasalahan keterlambatan peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Pandemic COVID-19 secara tiba-tiba mengharuskan elemen pendidikan untuk mempertahankan pembelajaran secara online. Kondisi saat ini mendesak untuk melakukan inovasi dan adaptasi terkait pemanfaatan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran. Praktiknya mengharuskan pendidik maupun peserta didik untuk berinteraksi dan melakukan transfer pengetahuan secara online. Pembelajaran online dapat memanfaatkan platform berupa aplikasi, website, jejaring social maupun learning management system. Berbagai platform tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung transfer pengetahuan yang didukung berbagai teknik diskusi dan lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan mini riset dengan tujuan penelitian untuk memberikan tinjauan umum terkait pembelajaran online pada masa pandemic COVID-19 di Indonesia. Ini penting guna mengetahui implementasi dan dampak pembelajaran online pada peserta didik di Indonesia dengan harapan dapat memberikan informasi dan perbaikan dari kebijakan yang dilakukan.

PEMBAHASAN

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5- 6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. (Yurianto, Ahmad, 2020).

Penyebaran virus corona ini pada awalnya hanya berdampak pada sektor perekonomian yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan formal maupun non formal juga ikut terkena imbas dari covid-19 ini.

Pengambilan kebijakan untuk social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak- anak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung. Aktivitas sosial yang melibatkan kumpulan orang-orang banyak kini mulai dibatasi seperti bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya. Pemerintah sudah menghimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk menekan angka pasien yang terpapar COVID-19. Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19) maka kegiatan belajar dilakukan secara daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease (COVID-19). (Menteri Pendidikan, 2020).

Pemanfaatan teknologi dalam hal ini jaringan online sangat berguna pada masa pandemic seperti ini. MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjunganom Gabus Pati terhitung mulai bulan Maret sampai Juli juga melaksanakan semua kegiatan pembelajaran berbasis daring. Semua pembelajaran bahkan sampai penilaian pun juga dilaksanakan secara online dengan berbagai macam sosial media yang tersedia, baik melalui WhatsApp hingga penggunaan Google Form yang sangat membantu proses pendidikan yang memang diharapkan masih terus berjalan walaupun dengan tanpa tatap muka. Dengan munculnya pandemik COVID-19 kegiatan belajar mengajar yang semula dilaksanakan di sekolah kini menjadi belajar di rumah melalui daring. Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-maisng sekolah. Belajar daring (online) dapat menggunakan teknologi digital seperti google classroom, rumah belajar, zoom, video converence, telepon atau live chat dan lainnya.

Penggunaan segala macam platform media online memang sangat membantu pembelajaran namun dibalik itu semua terdapat beberapa kendala seperti ada beberapa siswa yang belum mempunyai gadget, ada siswa yang mempunyai gadget namun terkendala koneksi, biaya untuk membeli paket data dan berbagai macam permasalahan lainnya.

Pembelajaran kepada siswa lebih sering disampaikan bapak/ibu guru melalui WhatsApp Group yang telah dibentuk untuk tiap kelasnya. WhatsApp lebih dipilih karena memang kemudahan akses dan pengoperasiannya walaupun dengan WA terdapat kekurangannya juga. Adakalanya pembelajaran hanya berupa suara (voice), terkadang juga disampaikan berupa video pembelajaran. Setiap hari diadakan pembelajaran sesuai jadwal pelajaran yang ada. Namun yang pasti harus dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar. Kemudian guru- guru juga bekerja dari rumah dengan berkoordinasi dengan orang tua, bisa melalui video call maupun foto kegiatan belajar anak dirumah untuk memastikan adanya interaksi antara guru dengan orang tua.

Aspek afektif, kognitif dan psikomotorik juga sangat diperhatikan dalam pembelajaran daring seperti ini. Kemudahan akses guru dalam memantau anak didik melalui wali murid juga merupakan kemudahan yang diberikan oleh teknologi dalam masa pembelajaran jarak jauh ini. Para guru sering mengontrol siswa-siswi dengan secara langsung menanyakan kondisi peserta didik saat dirumah. Bukti foto dan video pun sering dikirim oleh para wali murid kepada guru dengan tanpa diminta karena memang tumbuh kesadaran dan rasa tanggung jawab seorang tua atas anaknya.

Selama masa pandemic COVID-19 pembelajaran dirumah atau online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak (Basilaia & Kvavadze, 2020) dan dengan dukungan jaringan internet (Zhu & Liu, 2020). Ini merupakan modifikasi transfer pengetahuan melalui forum website (Basilaia & Kvavadze, 2020) dan tren teknologi digital sebagai ciri khas dari revolusi industry 4.0 untuk menunjang pembelajaran selama masa pandemic COVID-19. Integrasi teknologi dan ragam inovasi ciri dari pembelajaran online. Selain itu, yang terpenting adalah kesiapan pendidik dan peserta didik untuk berintereaksi secara online.

Seiring berjalannya waktu, proses pembelajaran online juga sampai pada waktu ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) semester II dimana harus diadakan ujian secara online. Dengan berbagai macam kendala yang ada, Alhamdulillah ada jalan keluar bagi siswa yang memang tidak mampu melaksanakan ujian secara online yang telah dilaksanakan via Google Form. Link soal dari google form dibagikan kepada siswa di grup kelas masing-masing. Bagi siswa yang mempunyai kendala, madrasah memutuskan untuk siswa dengan didampingi wali siswa agar mengambil dan mengumpulkan soal PAT di kantor madrasah tentunya dengan mematuhi protokoler kesehatan. Solusi ini memang dianggap paling efektif mengingat juga para siswa yang terkendala itu berdomisili tidak jauh dari madrasah.

Menurut Vicky dan Putri (Wicaksono & Rachmadyanti, 2016) Penyelenggaran google classroom di sekolah dasar tanpa menyampingkan pembelajaran konvensional yang dilakukan. Hal ini merupakan kelebihan blended learning, dimana menggabungkan dua metode pembelajaran konvensional dan daring untuk membuat siswa merasa nyaman dan aktif dalam mengonstruksi pengetahuannya. Survei yang dilakukan Lenny N Rosalin Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak juga menunjukan harapan anak tentang program belajar dirumah. Anak-anak yang mengikuti survei dari 29 provinsi berharap agar sekolah tidak terlalu banyak memberikan tugas dan komunikasi dua arah antara guru dan murid dirasa lebih efektif. (Ade Nasihudin Al Ansori, 2020).

Menurut Heru Purnomo dalam pikiran rakyat media network pembelajaran jarak jauh dengan penerapan metode pemberian tugas secara daring bagi para siswa melalui whatsapp grup dipandang efektif dalam kondisi darurat karena adanya virus corona seperti sekarang ini. Banyak guru mengimplementasikan dengan cara-cara beragam belajar di rumah, dari perbedaan belajar itu basisnya tetap pembelajaran secara daring. Ada yang menggunakan konsep ceramah online, ada yang tetap mengajar di kelas seperti biasa tetapi divideokan kemudian dikirim ke aplikasi whatsapp siswa, ada juga yang memanfaatkan konten-konten gratis dari berbagai sumber.

Variasi platform dan seumber daya yang tersedia membantu menunjang proses pembelajaran selama pandemic COVID-19. Aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan mulai dari diskusi, presentasi hingga pemberian tugas. Ini selaras dengan penelitian Firman dan Rahayu (2020) bahwa pembelajaran online melatih kemandirian belajar. Ini akan membutuhkan keterlibatan peserta didik yang lebih besar untuk meningkatkan perilaku belajar observasional. Perilaku tersebut dapat dilakukan dengan membaca, memaknai postingan diskusi dan mendiskusikan video atau konten pembelajaran (Zayapragassarazan, 2020). Ini akan membiasakan peserta didik untuk mengumpulkan dan mengelola informasi terkait tugas yang diberikan tanpa batasan ruang dan waktu. Hal ini dikarenakan pembelajaran online memungkinkan akses informasi dan pengetahuan dirumah dan dimanapun yang disesuaikan dengan kenyamanan peserta didik.

Penelitian ini menggunakan perpaduan antara metode descriptive content analysis study dan field research. Metode ini merupakan analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan isi dari suatu informasi atau teks tertentu (Munirah, 2015). Analisis dilakukan pada berbagai artikel ilmiah terkait pembelajaran online selama masa pandemic COVID-19 dan dipadukan dengan penelitian lapangan yang digunakan sebagai sumber data utama. Artikel ilmiah diperoleh dari jurnal internasional, nasional dan berbagai sumber lain yang sejenis. Dalam uji validitas peneliti menggunakan triangulasi sumber data. Analisis dilakukan dengan 4 tahap, antara lain 1) pengumpulan data; 2) reduksi data; 3) display data dan 4) Kesimpulan.

PENUTUP

Pembelajaran online memberikan kemudahan dalam memberikan transfer informasi pada berbagai situasi dan kondisi. Ragam manfaat dari kemudahan pembelajaran online didukung berbagai platform mulai dari diskusi hingga tatap muka secara virtual. Namun, hal ini perlu di evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi setempat, mengingat kemampuan orang tua memberikan fasilitas pembelajaran online berbeda. Kuncinya adalah memaksimalkan kemampuan peserta didik belajar dalam kondisi pandemic seperti ini. Selain tempat, ada beberapa kendala lain yang ditemukan di lapangan seperti ada beberapa siswa (wali siswa) yang belum mempunyai smartphone, keterbatasan jaringan internet dan lain sebagainya yang selama ini menjadikan kendala dalam pembelajaran online.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas bahwa dampak COVID-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar dapat dilakukan dengan baik. COVID-19 begitu besar dampaknya bagi pendidikan untuk memutus rantai penularan pandemik COVID-19 pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah sekarang menjadi belajar di rumah dengan menggunakan berbagai macam aplikasi seperti ruang guru, class room, zoom, google doc, google from, maupun melalui grup whatsapp. Kegiatan belajar dapat berjalan baik dan efektif sesuai dengan kreatifitas guru dalam memberikan materi dan soal latihan kepada siswa, dari soal-soal latihan yang dikerjakan oleh siswa dapat digunakan untuk nilai harian siswa.

KAJIAN PUSTAKA

Ade Nasihudin Al Ansori. (2020). Belajar di Rumah Akibat Corona COVID-19, Ini Pendapat dan Harapan Anak Indonesia. Liputan6. https://m.liputan6.com/health/read/4224969/b elajar-di-rumah-akibat-corona-covid-19-ini- pendapat-dan-harapan-anak-indonesia

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Basilaia, G., & Kvavadze, D. (2020). Transition to Online Education in Schools during a SARS-CoV-2 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. Pedagogical Research,5(4). https://doi.org/10.29333/pr/7937

Goldschmidt, K., & Msn, P. D. (2020). The COVID-19 pandemic : Technology use to support the wellbeing of children. Journal of Pediatric Nursing, xxxx, 3–5. https://doi.org/10.1016/j.pedn.2020.04.013

Kusuma, J. W., & Hamidah. (2020). Platform Whatsapp Group Dan Webinar Zoom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemik Covid 19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume, 5(1).

Lee, A. (2020). Wuhan novel coronavirus (COVID-19): why global control is challenging? Public Health, January, 19– 21. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.puh e.2020.02.001

Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).

Munirah, F. (2015). Analisis Isi Deskriptif Rubrik “ Xp Re Si ” Harian Kaltim Post Periode Maret-April 2013. EJurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 186–197.

Murtono, Muhammad NS, 2019. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ETNOLINGUISTIK BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM NUSANTARA UNTUK MAHASISWA PGSD: Refleksi Edukatika. Vol. 9 No.2 2019. https//jurnal.umk.ac.id/index.php/RE/article 9-07-2020

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Wicaksono, V. D., & Rachmadyanti, P. (2016). Pembelajaran Blended Learning melalui Google Classroom di Sekolah Dasar. Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Timur.

Yurianto, Ahmad, Bambang Wibowo, K. P. (2020). PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) (M. I. Listiana Azizah, Adistikah Aqmarina (ed.))

Zayapragassarazan, Z. (2020). COVID-19 : Strategies for Online Engagement of Remote Learners. 246, 1–11

Zhu, X., & Liu, J. (2020). Education in and After Covid-19 : Immediate Responses and Long- Term Visions.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

aktual.pak. Bisa jadi rujukan.

22 Jul
Balas

Wow.. keren lengkap

24 Jul
Balas

Wow keren banget

13 Jul
Balas

Mantap bun... moga sukses selalu

10 Jul
Balas



search

New Post